Tanpa Lilin

Ditulis Oleh : Vera Verawati Matahari sudah lama merajuk, asik menikmati kesendiriannya hingga tidak sepatah katapun terlontar demi bisa damai mendengar music alam. Hujan telah mengajarinya bertahan dari dingin yang mengigilkan rindunya. Ada Lelah yang tak tergambar, bahkan Ketika lemah tangisnya mengadu pada langit tentang makin samarnya hitam dan putih. Telinganya berasa ingin pecah, begitu […]

Continue Reading

Cinta Dalam Monolog Sunyi

Oleh Vera Verawati Latar itu gelap, deret obor terganti aroma dupa dari empat penjuru rasa. Di pintu masuk, tokoh itu tergopoh-gopoh berjalan di atas kerikil api. Lembaran merah biru tiba-tiba ditebar di atas altar, seperti menyerakan harapan yang meranggas bagai dedaun kering. Jubah putih hitam berkibar tertiup angin yang diciptakan, agar berhembus keringat lelah,  sisa […]

Continue Reading

Menggenggam Hancur Melepaskan Lebur

Oleh Vera Verawati Pada titik bergaris seru, anak panah empat penjuru angin. Mematung hati pada pilihan yang seharusnya sejak atma belum benar-benar jatuh di sajak asmaraloka Sang Dealova. Telah longgar genggaman, tawar luka sebelum benar-benar terkapar. Sepertinya waktu asyik memainkan ego dan emosi, dilambung diri ilusi. Bingkai mimpi dengan seutas pita warna abu-abu, bukan putih […]

Continue Reading