Penulis: Riki Irfan ST MSi (Dosen Fakultas Teknik UNISA Kuningan & Konsultan Ilmu Kebumian) |
KARTINI – Berwisata menikmati pemandangan alam adalah salah satu cara manusia modern untuk melepas lelah dan melepas stres. Saat ini, kerap kali kita jumpai banyak tempat wisata atau kuliner yang terletak di bagian atas tepi tebing atau Gawir. Gawir merupakan tebing curam yang terbentuk akibat sesar (patahan geologi).
Lokasi ini memiliki daya tarik tersendiri karena pengunjung dapat melihat pemandangan yang indah yang terpampang luas yang berada di bawah tempat nereka berekreasi dan sekaligus berkuliner dan menikmati udara yang sejuk atau hembusan angin yang sangat nyaman di daerah tinggian. Namun, disisi lain, letak yang strategis secara ini tidaklah seratus persen sempurna, melainkan juga memiliki resiko yang cukup besar yaitu resiko longsor serta resiko gempa.
Gawir, sebagian besar terjadi akibat pergerakan balok blok batuan di permukaan bumi. Zona gawir tersebut adalah termasuk zona rawan gempa, yaitu pergeseran patahan yang dapat menyebabkan guncangan yang sangat kuat, yang kemudian juga dapat memicu longsor, terutama di daerah dengan lereng yang curam atau adanya lapisan tanah yang jenuh air.
Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh pengembang wilayah atau pemilik lahan untuk memanfaatkan lahan nya yang terletak di dekat gawir terkait adanya resiko longsor, antara lain:
- Kemiringan lereng
Gawir patahan biasanya memiliki lereng yang curam akibat pergerakan patahan, semakin curam maka semakin tinggi resiko longsor.
- Pergerakan patahan (Sesar geologi)
Pergerakan sesar dapat menyebabkan tanah terganggu dan kehilangan kestabilannya, cek kepada pihak terkait apakah sesar yang berdekatan dengan lokasi adalah sesar aktif yang masih terus bergerak dan bisa memicu longsor.
- Gempa Bumi
Adanya guncangan gempa yang kuat akibat pergerakan sesar akan sangat mudah memicu longsor, terutama di daerah yang secara alami berada pada zona resiko longsor. Calon pengembang perlu mengecek pada pihak terkait terkati zona gempa area tersebut sebelum memutuskan membangun atau memanfaatkan lahan dengan memodifikasi kondisi alaminya.
- Curah Hujan
Hujan lebat dapat meningkatkan kelembaban tanah, sehingga membuatnya lebih mudah mengalami longsor, lapisan tanah yang telah jenuh air dan berada pada kemiringan tertentu, cenderung akan mengalami longsor. Data curah hujan perlu dipertimbangkan dan penelitian soil investigasi dapat dilakukan untuk melihat kondisi tanah di daerah tersebut.
Guna mencegah timbulnya kerusakan materi atau bahkan korban jiwa, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan dan mitigasi bencana longsor di area gawir, antara lain.
- Lakukan pengkajian resiko longsor
Sebelum dilakukan pemanfaatan daerah gawir atau pembuatan bangunan permanen di area gawir, perlu adanya kajian risiko bencana, termasuk risiko longsor dan gempa. kegiatan ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu identifikasi bahaya, analisis kerentanan, analisis kemampuan, analisis risiko, dan evaluasi risiko.
Dalam melakukannya, terdapat beberapa metode yang sebaiknya dilakukan secara kompreshensif, yaitu: a) metode partisipatif dengan melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengkajian risiko, sehingga hasil pengkajian lebih akurat dan relevan; b) Diskusi Kelompok Terfokus (Forum Group Discussion) yaitu dengan memfasilitasi diskusi antara pemerintah, non pemerintah, dan masyarakat untuk mendapatkan masukan dan informasi yang lebih komprehensif; c) Pengetahuan Lokal, yaitu dengan menggunakan pengetahuan lokal tentang bahaya dan kerentanan untuk memperkaya analisis risiko.
Dengan melaukan hal hal diatas, pemerintah dan masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman bencana dan mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi.
- Lakukan upaya Pencegahan Longsor
Beberapa upaya pencegahan longsor yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga kelestarian lingkungan dengan penanaman pohon untuk pengendalian erosi tanah, menjaga drainase sehingga memastikan aliran air tidak terhambat dan usahakan jangan membuat kolam penampungan ari di ats lereng, upayakan melakukan penguatan lereng gawir secara keteknisan. Pemerintah, pemilik lahan dan pihak terkait hendaknya melakukan konservasi tanah dan penghijauan di kawasan yang telah terpetakan sebagai daerah rawan longsor dan hindari pembangunan di daerah rawan longsor tanpa sebelumnya melakukan semua upaya mitigasi teknis resiko longsor.
- Tingkatkan Pemahaman dan Kesadaran Masyarakat mengenai longsor
Masyarakat yang tinggal di daerah dekat gawir sesar perlu di edukasi akan resiko longsor dan ciri ciri akan terjadinya resiko longsor. Pemerintah dan pihak terkait perlu terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya longsor, cara mencegahnya, dan tindakan yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana longsor.
Masyarakat harus terus diedukasi agar memahami bahaya yang besar apabila mendirikan Rumah di bawah Gawir atau sekitar tebing, mendirikan bangunan di sekitar Sungai dekat dengan tebing dan serta tidak membuat kolam atau persawahan di Atas Lereng yang curam. Â
Masyarakat sekitar area Gawir juga hendaknya di berikan penjelasan mengenai jenis tanah yang rawan longsor, kondisi kemiringan tanah dan ciri-ciri mengawali terjadinya longsor (hujan lebat terus-menerus, muncul rembesan, retakan di tanah, dan warna air sungai yang keruh), serta faktor-faktor yang dapat memicu longsor.
- Lakukan Pembangunan yang terencana dan aman
Pembangunan di daerah dekat gawir sesar harus mempertimbangkan semua resiko, jika diperlukan dari hasil pengkajian, maka dilakukan dengan membangun atau mengubah lingkungan fisik melalui penerapan solusi teknis yang dirancang oleh para ahli, mencakup pengaturan ketahanan konstruksi dapat digunakan material konstruksi yang tahan gempa dan perencanaan tata ruang yang cermat, langkah langkah pengaturan, dan kode bangunan, relokasi, modifikasi struktur dan penggunaan teknik penguatan pondasi yang teruji, konstruksi pembatas atau sistem pendeteksi, modifikasi fisik, sistem pemulihan, dan penanggulangan infrastruktur untuk memastikan keselamatan.
Demikian, sekilas mengenai Mitigasi Resiko di Kawasan Gawir. Daerah ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat lokal dengan membuat saung saung sekedar tempat beristirahat dan minum kopi sambil menikmati pemandangan alam, atau bahkan dimanfaatkan sebagai kawasan wisata dan kuliner sehingga menarik banyak pengunjung.
Saya menyarankan agar pihak yang berkepentingan, seyogyanya meminta bantuan para ahli untuk melakukan pengkajian yang benar dan upaya engineering yang tepat sehingga dikemudian hari tidak terjadi kerusakan materil yang besar atau bahkan korban jiwa. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pengetahuan warga masyarakat atau pihak terkait yang memanfaatkan daerah gawir ini. Mari senantiasa menjaga kelestarian alam, menikmatinya dan tetap utamakan keselamatan bersama.