20 Tahun Menanti, Warga Dusun Seklok Bangun Sendiri Jembatan Harapan

Berita Sosial & Ekonomi

KARTINI (Kuningan) – Dari sungai deras yang penuh risiko kini menjelma jembatan harapan, warga Dusun Seklok, Desa Cipakem, akhirnya bisa bernapas lega setelah penantian dua dekade untuk sebuah jembatan penghubung yang layak.

Jembatan gantung sepanjang 40 meter yang menghubungkan Desa Cipedes dan Cipakem ini bukan sekadar hasil proyek, tetapi buah nyata dari gotong royong. Diwarnai semangat swadaya, para warga, termasuk ibu-ibu lansia, memanggul batu dan pasir demi terbangunnya jembatan yang kini jadi nadi penghubung hidup mereka.

Eti (60), salah satu warga Dusun Seklok, dengan mata berkaca-kaca berkata, “Kami sangat bersyukur. Dulu, kami basah kuyup menyeberang, sekarang bisa melangkah dengan tenang. Ini seperti mimpi.”

Pembangunan jembatan Swadaya Simon mendapat dukungan dari Yayasan Harmoni Nusa, Yayasan 10.11 Putra Peduli, dan Pemda Kuningan. Namun, nyawa dari pembangunan ini tetaplah semangat kolektif warga yang tak menunggu tapi bergerak duluan.

Peresmian pada Selasa (3/6/2025) oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, menjadi puncak dari perjalanan panjang penuh harapan. Kepala Desa Cipakem menegaskan bahwa ini bukan hanya soal akses, tapi soal keselamatan generasi muda.

“Ini bukan sekadar jembatan, tapi bukti bahwa ketika warga bersatu, perubahan bukan lagi sekadar wacana,” tutupnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *