KARTINI– Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, kebutuhan untuk sejenak menjauh dari rutinitas dan kembali ke alam menjadi semakin penting. Salah satu kegiatan yang banyak dipilih untuk tujuan ini adalah hiking, yaitu berjalan kaki menelusuri jalur alam seperti perbukitan, pegunungan, atau hutan. Selain memberikan pengalaman petualangan yang seru, hiking memiliki berbagai manfaat yang signifikan, baik secara fisik, mental, maupun emosional.
Meningkatkan Kebugaran Fisik
Hiking merupakan bentuk olahraga kardiovaskular yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan otot, dan kebugaran jantung. Berjalan di jalur yang menanjak dan tidak rata merangsang otot-otot kaki, pinggul, dan punggung untuk bekerja lebih keras. Aktivitas ini juga membantu membakar kalori, menjaga berat badan ideal, dan meningkatkan metabolisme.

Menurut Harvard Health Publishing, seseorang dengan berat badan 70 kg dapat membakar sekitar 430 kalori hanya dalam waktu satu jam hiking ringan. Jika dilakukan secara rutin, hiking bisa menjadi alternatif olahraga yang menyenangkan namun tetap menyehatkan.
Menurunkan Stres dan Meningkatkan Kesehatan Mental
Salah satu manfaat utama dari hiking adalah kemampuannya untuk meredakan stres dan kecemasan. Alam memiliki efek terapeutik alami yang dapat menenangkan pikiran dan memperbaiki suasana hati. Udara segar, suara burung, dan pemandangan hijau membantu menurunkan kadar hormon kortisol (hormon stres) dalam tubuh.
Studi yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology (2015) menunjukkan bahwa berjalan di alam terbuka selama 90 menit dapat menurunkan aktivitas di bagian otak yang terkait dengan munculnya pikiran negatif. Hal ini menjadikan hiking sebagai salah satu bentuk terapi alami bagi mereka yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi ringan.
Meningkatkan Koneksi Sosial dan Rasa Kebersamaan
Hiking sering dilakukan bersama teman, keluarga, atau kelompok komunitas. Aktivitas ini membuka peluang untuk mempererat hubungan, menjalin komunikasi yang lebih dalam, serta membangun kerja sama dan saling pengertian. Dalam perjalanan mendaki, sering kali diperlukan dukungan satu sama lain untuk melalui rintangan, yang memperkuat rasa solidaritas. Selain itu, interaksi tanpa gangguan teknologi membuat hubungan yang dibangun terasa lebih tulus dan autentik.

Meningkatkan Konsentrasi dan Kreativitas
Berada di alam dan jauh dari gawai dapat meningkatkan fungsi kognitif, termasuk konsentrasi dan kreativitas. Konsep ini dikenal sebagai Attention Restoration Theory (ART), yang menyebutkan bahwa alam membantu memulihkan kemampuan perhatian yang terkuras akibat aktivitas sehari-hari yang menuntut konsentrasi tinggi.
Banyak penulis, seniman, bahkan ilmuwan, mengakui bahwa inspirasi terbaik sering datang saat mereka menyendiri di tengah alam.
Meningkatkan Rasa Syukur dan Kesadaran Diri
Hiking juga membawa seseorang ke dalam momen kontemplatif, di mana ia lebih peka terhadap keberadaan dirinya dalam skala yang lebih besar—alam semesta. Menyaksikan keindahan alam yang megah seperti sunrise di puncak gunung atau gemericik sungai di lembah dapat membangkitkan rasa syukur, kerendahan hati, dan kesadaran spiritual.
Proses ini penting untuk memperkuat kesehatan emosional dan memperkaya perspektif hidup.
Hiking bukan hanya kegiatan rekreasi, tetapi juga sebuah investasi terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Manfaatnya meliputi aspek jasmani, rohani, hingga sosial. Terlepas dari tujuan fisik seperti mencapai puncak gunung, hiking sesungguhnya adalah perjalanan untuk menemukan kembali diri sendiri dan menyatu dengan alam. Jadi, jika Anda merasa jenuh, penat, atau ingin menyegarkan pikiran, pertimbangkan untuk mengenakan sepatu hiking Anda dan menjelajahi keindahan alam yang menanti. (berbagai sumber)