KARTINI(Kuningan) – Pasca adanya laporan dan pengecekan langsung ke lahan kopi di Dusun Inrahayu Desa Karang Kancana Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan, APEKI bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan menggandeng Balai Perlindungan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Selasa (29/4/2025), mengadakan pemeriksaan ke lahan kopi yang dilaporkan ditemukan hama menyerang tanaman kopi.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Mega Amalia didampingi Pengurus APEKI Kuningan Titi Nuryati yang juga owner Kopi Sekarwangi mengunjungi petani kopi di Dusun Inrahayu. Sekaligus mendatangi langsung lahan kopi yang sebelumnya ditemukan banyak diserang hama. Adapun temuan tersebut berupa :
- Ditemukan PH tanah yang rendah berkisar 4-5 setelah dilakukan pengecekan menggunakan alat cek PH
- Ditemukan masuknya penyakit jamur akar putih dalam akar kopi, menyebabkan akar mudah rapuh dan lamaa kelamaan membusuk, sehingga terjadi kematian terhadap pohon kopi, dari 1 hamparan lahan ditemukan 12 pohon kopi yang mati akibat penyakit tersebut
- Ditemukan penggerek batang & buah
- Pemupukan menggunakan orea terlalu berlebih

Upaya yang sudah/akan dilakukan:
- Pemberikan kapur dolomit untuk mengembalikan PH tanah
- Disarankan membuat rorak pada jarak tanam tertentu untuk membakar pohon kopi yang terkena hama/penyakit, agar tidak menular ke pohon kopi yang lain.
- Pemasangan perangkap lalat buah di area perkebunan dengan jarak yang sudah di tentukan oleh OPT
- Dilakukan penyemprotan untuk menyembuhkan daun yang terkena kutu, embun jelaga, karat daun.
- Pembuatan lubang tanah/rorak untuk menampung daun kopi kering/sampah organik dan di berikan EM4, yang akan menjadi pupuk organik di kemudian hari, untuk meminimalisir pemupukan kimia.
Pada kesempatan tersebut Mega menyampaikan keprihatinannya,”masih banyak petani kopi yang belum teredukasi dengan baik, terutama cara penanaman dan perawatan yang benar, baik pada tumbuhan maupun pada media tanam (lahan),” ujarnya disela-sela penyuluhan yang disampaikannya.

Hal yang senada juga disampaikan pengurus APEKI Kuningan, Titi Nuryati yang juga menjelaskan bahwasannya luasan lahan kopi yang ada di Kuningan belum seluruhnya terbina sehingga masih banyak petani kopi yang belum teredukasi.
Respon positif disampaikan Udi, petani kopi asal Inrahayu,”Terima kasih atas respon yang cepat dari APEKI Kuningan, dengan hadirnya petugas POPT memberikan pemeriksaan, mendeteksi hama, serta penyuluhan Solusi awal, ini benar-benar sangat membantu.”
Peran semua pihak mampu menjembatani dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ditemukan pada petani kopi Kuningan, guna meningkatkan hasil produksi dan kualitas kopi Kuningan ke depannya. (vr)