KARTINI (Kuningan) – Masyarakat Perlindungan Identifikasi Geografis (MPIG) Kuningan yang berdiri sejak tanggal 15 Desember 2024 menggelar diskusi, guna serius menindaklanjuti program MPIG. Bertempat di Kedai Kopi Liberika Cipasung Desa Cipasung Kecamatan Darma, Sabtu (15/2/2025).
Anggota MPIG yang terdiri dari para petani kopi Kuningan yang juga terhimpun dalam Asosiasi Petani Kopi Kuningan (APEKI). Ketua MPIG Opik Hernawan yang juga owner Kedai Kopi Liberika Cipasung menunjukkan komitmennya untuk serius melaksanakan program identifikasi ini.

“Merupakan peluang besar, ketika identifikasi dilakukan karena akan terdata lebih luas, serta teridentifikasi secara menyeluruh baik secara keluasan lahan, kebutuhan sumberdaya serta kondisi produk yang dalam hal ini kopi,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Kuningan yang diwakili Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Andi, M.M, menyampaikan motivasinya agar para petani kopi bisa lebih fokus guna menyelamatkan identitas produknya. Dengan harapan kopi Kuningan tidak diakui oleh daerah lain dan bisa menjadi produk unggulan kebanggaan daerah.
Dalam acara tersebut hadir pula perwakilan dari Bank Indonesia Agung, Ketua APEKI Kuningan, Mahasiswa KKN Universitas Gunung Jati (UGJ) serta anggota MPIG lainnya. (vr)