Oleh: Dian Aprianti
Kartini – Pernahkah kamu mengalami hal yang serupa dimana kamu menginginkan sebuah keinginan atau mimpi akan masa depan mu, namun terkendala kuat karena keinginan orang tua?
Ya, salah satu dari kalian mungkin pernah mengalami hal demikian. Memang tidak ada yang salah dengan orang tua yang mengarahkan untuk hal kebaikan kepada anaknya. Kata berbakti menjadi sebuah kata yang tertanam dalam pikiran seorang anak juga sebagai kewajiban seorang anak yang harus selalu dipatuhi untuk apa yang di inginkan oleh para orang tua.
Menjadi sebuah dilema pada akhirnya ketika mimpi yang sudah kita rencanakan sedemikian rupa berlawanan dengan kainginan orang tua. Yang pada akhirnya pilihan itu tidak dapat ditolak. Ada yang menjalaninya sebagai suatu bentuk taat kita kepada orang tua, dan ingin membahagiakan orang tua, serta menjalaninya dengan tulus, terlepas apakah pada akhirnya akan sesuai atau tidak dengan harapan.
Namun disisi lain, hal yang tak luput untuk diperhatikan adalah ketika seorang anak menjalankan hari-harinya dengan terpaksa seperti menempuh study yang tidak lain bukan pilihannya namun melainkan pilihan dari orang tuanya. Mereka menjalani dengan hampa, sekedar datang ke dalam kelas untuk hadir memenuhi kewajiban sebagai seorang siswa, duduk, bahkan hanya bersenda gurau dan memainkan gadgetnya, tidak mendengarkan, serta terkesan tidak peduli mereka akan mampu atau tidak melewati pelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan pencermatan, banyak diantaranya mereka memilih pilihan jurusan karena keinginan orang tua, mereka bercerita ingin mewujudkan mimpi lain untuk masa depan namun tidak serta merta di dukung oleh orang tuanya. Ada yang menyampaikan karena latar orang tuanya A maka anak pun harus mengikuti menjadi A. Apa yang diucapkan betul-betul dari lubuk hati mereka, karena mereka yang menjalani hari-harinya. Dan mereka harus tetap menjalani setiap harinya untuk menempuh study baik itu secara terpaksa ataupun tidak terpaksa, suka maupun tidak suka.
Mungkin fenomena ini sudah terjadi sejak nenek moyang kita ada. Hal yang harus kita ubah adalah Mindset kita yang harus dirubah bagaimana orang tua selalu mendukung anaknya untuk dapat mewujudkan keinginannya selagi itu positif dan sesuai dengan kemampuan yang bisa diupayakan. Kemudian mengubah mindset dimana latar belakang orang tua menjadi alasan terbesar untuk seorang anak juga memilih background sama.
Oleh karenanya, jadilah orang tua yang bijak dalam menentukan pilihan masa depan untuk seorang anak, perhatikanlah kesehatan mentalnya, dan jadilah anak yang berbakti dengan mempertimbangkan segala hal yang kamu inginkan untuk masa depanmu tanpa menyakiti orang tuamu.