Diskominfo Pecahkan Rekor Dunia Pemakaian Sarung Tenun Terbanyak ASN

Berita Seni & Budaya

KARTINI – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan turut berperan aktif dalam keberhasilan pemecahan rekor dunia untuk kategori “Pemakaian Sarung Tenun oleh ASN Terbanyak,” yang dilaksanakan pada Jumat (22/10/2024).

Acara ini melibatkan lebih dari 44 ribu ASN di seluruh Provinsi Jawa Barat, termasuk perwakilan dari berbagai instansi seperti Bank Indonesia, Kementerian Pertahanan, hingga jajaran guru. Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui platform Zoom, sebagai bagian dari kampanye Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Kepala Diskominfo Kuningan, Ucu Suryana, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas keberhasilan acara tersebut. “Alhamdulillah, Diskominfo Kuningan dapat ikut berkontribusi dalam kegiatan pemecahan rekor dunia ini. Kami bangga bisa menjadi bagian dari upaya melestarikan warisan budaya tenun Majalaya serta mendukung pengembangan ekonomi masyarakat Jawa Barat, khususnya pelaku industri tenun,” ujarnya.

Diskominfo Kuningan, bersama staf dan jajaran lainnya, turut berpartisipasi dengan mengenakan sarung tenun Majalaya, salah satu produk unggulan Jawa Barat. Dukungan ini tidak hanya menjadi bagian dari program BBI, tetapi juga langkah nyata untuk mempromosikan dan melestarikan sarung tenun sebagai identitas budaya lokal.

“Dengan adanya pemecahan rekor dunia ini, kami berharap industri sarung tenun tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga mendunia. Ini menjadi kebanggaan bagi kami, khususnya masyarakat Kuningan, yang turut berpartisipasi aktif dalam mendukung produk lokal dan kebanggaan Indonesia,” tambah Ucu.

Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti pameran produk lokal, penghargaan Sistem Industri Nasional (SINAS), dan pemberian sertifikat halal. Semua rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan meningkatkan kesejahteraan pelaku industri tenun, khususnya di Majalaya.

Dengan keberhasilan ini, Diskominfo Kuningan mengajak masyarakat untuk semakin bangga menggunakan sarung tenun, menjadikannya simbol budaya dan kearifan lokal yang bernilai tinggi di mata dunia. (vr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *