
KARTINI – Pendidikan adalah hak setiap orang, termasuk para penyandang disabilitas. Peletakan Batu Pertama Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Sekolah Luar Biasa (SLB) Kadugede dilakukan oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr. A. Taufik Rohman, pada Rabu (21/08/2024) yang diselenggarakan oleh SLB Kadugede.
Salah satu layanan pendidikan untuk kesejahteraan anak-anak berkebutuhan khusus di Desa Babatan telah mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Nasional melalui Dana Alokasi Khusus. Ini disampaikan oleh ketua panitia Ati Rosnawati, S.Pd.
“Berdasar laporan Kepala Sekolah, ada empat ruang kelas baru, dua ruang keterampilan dan satu ruang perpustakaan. Jumlahnya ada tujuh lokal. Anggaran ini berasal dari Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2024,” tutur Ati.
Melayani 50 siswa dengan dukungan 19 tenaga pengajar dan 1 kepala sekolah, mencakup jenjang pendidikan SD, SLTP, dan SMA. Proyek ini menjadi langkah besar bagi SLB Kadugede yang dikelola oleh Yayasan Karya Wanoja Mandiri (YKWM). Tantangan terbesar terutama banjir yang selalu ada saat musim hujan tiba.
“Pembangunan ini bermula dari kisah sedih di masa lalu, posisi SLB di Babatan ini beberapa tahun ke belakang selalu mendapatkan musibah berupa banjir yang terus menerus”, lanjutnya.
Beberapa poin pentig disampaikan Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan. Dr. A. Taufik Rohman selaku Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan. Diantaranya menekankan bahwa pembangunan ini adalah bagian dari tanggung jawab negara.
“Sekolah Luar Biasa adalah tugas negara karena pemerintah berkewajiban untuk ikut memenuhi apa yang menjadi hak mereka, baik itu anak terlantar, anak berkebutuhan khusus dan yang lainnya,” tegas Taufik Rohman.
Selain itu kewenangan pendidikan SLB berada di tingkat provinsi, namun bukan berarti semua tingkatan pemerintahan, termasuk desa dan kecamatan, bisa bersikap acuh. Melainkan memiliki kewajiban yang sama dalam mendukung pendidikan anak berkebutuhan khusus. (VR)**