Sasha “Menebar Kebaikan Adalah Ibadah Kami”
KARTINI – Peduli terhadap sesama, melakukan kegiatan sosial, dan menjadi relawan kesehatan publik, bahkan beraktifitas di bidang keagamaan pun terus dijalani. Prinsipnya, menebar kebaikan adalah hal yang paling utama, dan bagi Sasha Ramdhani, menebar kebaikan adalah sebuah ibadah yang harus dijunjung tinggi.
“Ibadah itu menurut Saya luas maknanya, dan menebar kebaikan itu adalah bagian ibadah Saya. Berbuat baik kepada siapapun, bukan sekedar ke kelompok kita saja. Kalau kita baik, maka dimanapun Kita berada akan menemukan keuntungan, akan dihargai oleh siapapun dan selalu berkesempatan melakukan kegiatan-kegiatan positif,” papar Sasha yang mengaku menjadi transpuan sejak ia kecil.
Keyakinan tersebut dibuktikan Sasha dalam kehidupannya sehari-hari. Transpuan yang kini usianya 41 tahun itu kerap terlibat dalam kegiatan dinas sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan sebagai relawan HIV/AIDS. Ia adalah transpuan pertama pada Tahun 2013 yang dipercaya untuk ikut menyerukan pentingnya menjaga perilaku seksual, cara pencegahan dan penularan HIV/AIDS.

“Dulu, transpuan selalu dikambinghitamkan, ada stigma jika HIV/AIDS itu ditularkan oleh kalangan teanspuan, padahal semua orang (hetero), bisa tertular, tergantung perilaku seksual mereka. Cuma, kalangan kami itu lebih aware (sadar) untuk mau diperiksa, sedangkan yang lainnya justru tidak mau untuk diperiksa,” ujar anak ketujuh dari 12 bersaudara itu.
Atas dasar itu pula, Sasha tergerak untuk terus berkegiatan sosial, ikut memberikan pemahaman, bagaimana pencegahan dan penularan HIV/AIDS. Kunci utama supaya tidak tertular, ya memakai pengaman dan tidak berganti pasangan. Jangankan kelompok transpuan, kaum hetero pun rentan tertular jika perilaku seksual mereka tidak dijaga. Termasuk tenaga medis saja bisa tertular jika dalam menggunakan alat kesehatan tidak sesuai SOP.
Tidak cukup hanya sebagai relawan, Sasha yang hobinya traveling itu, sekarang bekerja di bagian personalia salah satu NGO di Jakarta. Ia juga terlibat dalam kegiatan isu gender, advokasi pelayanan kesehatan dan kesetaraan di sebuah jaringan nasional. Sasha juga terpilih mewakili Indonesia dalam program pertukaran aktivis di Timor Leste pada Tahun 2015, bahkan berkesempatan ke Filipina, dan Malaysia.

Dari sekian banyak kegiatan Sasha, sejak kapan Sasha berpenampilan feminim dan menampilkan dirinya adalah seorang transpuan? ia memaparkan….. (Kh) ***
Bersambung
Liputan dan produksi ini menjadi bagian dari liputan kolaborasi #AgamaUntukSemua bersama Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) yang terlaksana atas dukungan Koalisi #RawatHakDasarKita dan Embassy of Canada to Indonesia, in Jakarta.
