KARTINI (Kuningan) – Perjalanan panjang perbaikan SD Negeri 1 Tundagan, Kecamatan Hantara, akhirnya membuahkan hasil manis. Sekolah yang dulunya memiliki kondisi bangunan memprihatinkan, kini berdiri megah setelah melalui perjuangan kolektif antara kepala sekolah, warga masyarakat, dan dukungan pemerintah pusat.
Perubahan besar ini tidak terjadi begitu saja. Semuanya bermula dari keprihatinan Sahudin, S.Ag., M.Pd., yang ditugaskan sebagai Kepala Sekolah pada Agustus 2023. Saat pertama kali menginjakkan kaki di SDN 1 Tundagan, ia disambut dengan kondisi bangunan sekolah yang nyaris tak layak. Dari situlah muncul tekad kuat untuk mengubah wajah sekolah demi kenyamanan dan keselamatan para siswa dalam belajar.

Tidak hanya berhenti pada niat, Sahudin menggerakkan warga dan guru untuk bersama-sama bergotong royong membenahi bagian-bagian sekolah yang paling mendesak. Rehabilitasi ruang kantor pun dilakukan secara swadaya, mencerminkan semangat gotong royong masyarakat Desa Tundagan yang patut diapresiasi.
Usaha tersebut ternyata menarik perhatian lebih luas. Dengan dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, perjuangan Sahudin menjangkau Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Hasilnya, bantuan rehabilitasi sembilan ruang kelas pun disalurkan, memberikan angin segar bagi masa depan pendidikan di desa tersebut.
Senin (30/6/2025), kebanggaan itu dirayakan bersama. Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., secara resmi meresmikan bangunan sekolah yang telah diperbaiki. Dalam sambutannya, ia tidak lupa memberikan penghargaan kepada masyarakat Desa Tundagan atas semangat kebersamaan yang luar biasa.

“Saya titip agar kita semua menjaga bangunan sekolah yang telah berdiri megah ini,” ujar Bupati, yang hadir bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, U. Kusmana, S.Sos., M.Si.
Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya menjadikan sekolah bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga tempat pembentukan karakter dan akhlak generasi muda. Pendidikan, menurutnya, tidak hanya soal kecerdasan intelektual, tetapi juga spiritual dan emosional.
Kini, SDN 1 Tundagan bukan hanya simbol keberhasilan rehabilitasi fisik bangunan, melainkan juga cermin dari tekad, kepemimpinan visioner, dan kekuatan gotong royong masyarakat desa. Apa yang dimulai dari rasa prihatin seorang kepala sekolah, kini telah menjadi inspirasi perubahan nyata di dunia pendidikan pedesaan. (vr)