Hari Jadi ke-178 Citapen Jadi Momentum Bangkitkan Potensi Desa dan Semangat Pemuda

Berita Sosial & Ekonomi

KARTINI (Kuningan) – Hari jadi ke-178 Desa Citapen, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan yang diperingati pada Senin (23/06/2025), tak sekadar menjadi momen seremonial. Di balik semarak perayaan yang digelar di Balai Desa Citapen, muncul dorongan kuat untuk menggali potensi lokal dan membangun desa dari dalam, terutama dengan memberdayakan generasi muda.

Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn., yang hadir langsung dalam perayaan tersebut, menekankan pentingnya menjadikan hari jadi desa sebagai waktu untuk refleksi dan perencanaan masa depan.

“Peringatan ini bukan sekadar nostalgia, tapi sebuah seruan untuk bergerak maju. Desa harus menjadi ruang tumbuh, bukan hanya tempat tinggal. Dan itu hanya mungkin jika potensi lokal benar-benar dikenali dan dikembangkan,” ujar Tuti yang akrab disapa Amih.

Ia mencontohkan sejumlah potensi yang dimiliki desa seperti pertanian, peternakan, wisata alam, hingga kerajinan tangan sebagai kekayaan yang belum tentu dimiliki daerah lain. Namun, kata Amih, kekayaan itu akan sia-sia bila tidak diolah oleh tangan-tangan warga sendiri.

“Potensi itu ibarat mata air. Ia akan terus mengalir dan memberi kehidupan, asalkan digali dan dimanfaatkan secara bijak,” tambahnya, seraya mengajak warga untuk memperkuat daya juang dari dalam desa.

Seruan Amih itu disambut baik oleh masyarakat dan tokoh yang hadir, termasuk Anggota DPR RI dari Dapil X, H. Rokhmat Ardiyan, S.Sos., M.M., yang turut menyuarakan harapan agar generasi muda Desa Citapen mengambil peran dalam pembangunan desa.

“Desa ini punya alam yang luar biasa, udara sejuk, sungai jernih, dan semangat gotong royong yang masih hidup. Tinggal bagaimana generasi mudanya bisa merawat dan mengembangkannya,” kata Ardiyan.

Ia bahkan menitipkan pesan khusus kepada para pemuda agar tak ragu bermimpi besar, sembari tetap membangun desa dari tempat asal.

“Saya berharap dari Citapen lahir para ulama, tokoh bangsa, pemimpin daerah, dan pelaku perubahan. Tapi semua itu harus dimulai dari sini, dari tanah kelahiran, dari pengabdian nyata,” pungkasnya.

Acara peringatan hari jadi diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama sebagai simbol kebersamaan serta semangat gotong royong yang menjadi warisan tak ternilai.(vr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *