KARTINI (Kuningan) – Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kuningan tahun 2025 menjadi momentum penting dalam regenerasi organisasi dan arah baru dunia pendidikan di Kabupaten Kuningan. Digelar selama dua hari, sejak Minggu (15/06/2025) hingga Senin (16/06/2025), acara ini tidak hanya menghasilkan jajaran kepengurusan baru, tetapi juga merefleksikan perjalanan satu dekade kepemimpinan PGRI di bawah H. Pipin Mansur Arifin.

Mengusung tema “Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat, Guru Bermartabat Kuningan Melesat”, Konkerkab ini diharapkan menjadi lebih dari sekadar seremonial lima tahunan. Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, saat membuka acara di Gedung PGRI Kuningan, menekankan pentingnya makna di balik tema tersebut sebagai bentuk komitmen bersama terhadap kemajuan pendidikan.
“Ini bukan hanya soal memilih ketua baru, tapi sejauh mana PGRI mampu menjawab tantangan zaman. Guru adalah benteng moral bangsa. PGRI harus hadir sebagai garda depan dalam pembangunan karakter,” ujar Bupati Dian dalam sambutannya.

Dengan berakhirnya masa jabatan H. Pipin Mansur Arifin yang telah memimpin selama dua periode (2015–2025), Konkerkab menjadi titik awal transisi kepemimpinan yang diharapkan lebih responsif terhadap dinamika zaman. H. Pipin sendiri meninggalkan warisan kepemimpinan yang konsisten dan solid dalam mengonsolidasikan organisasi guru di Kabupaten Kuningan.
Sebanyak 96 peserta yang memiliki hak suara dari seluruh kecamatan di Kabupaten Kuningan turut ambil bagian dalam sidang pleno yang digelar dalam tiga tahap. Setiap kecamatan diwakili oleh tiga suara, menjadikan proses pemilihan berlangsung demokratis dan representatif.
Dalam arahannya, Bupati Dian mengingatkan pentingnya kesinambungan antara pengurus baru PGRI dan Pemerintah Kabupaten, utamanya dalam menjadikan Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan yang benar-benar berdaya saing tinggi. Ia pun mengutip pesan Gubernur Jawa Barat (KDM) mengenai urgensi membentuk karakter dan moral peserta didik sebagai fondasi utama pembangunan.
“Pendidikan yang unggul bukan hanya tentang nilai akademik. Ini soal membentuk manusia seutuhnya. Dan guru adalah aktor utama dalam proses ini,” tambahnya.
Kepengurusan PGRI Kuningan masa bakti 2025–2030 diharapkan membawa semangat baru dalam memperkuat peran guru sebagai transformator sosial dan pendidik generasi masa depan. Lebih dari itu, Konkerkab menjadi ruang refleksi bagaimana PGRI bisa beradaptasi, berinovasi, dan terus relevan dalam memajukan pendidikan di tengah perubahan sosial dan teknologi yang begitu cepat. (vr)