KARTINI (Kuningan)— Keberhasilan Kabupaten Kuningan meraih penghargaan atas efektivitas Kelompok Kerja (Pokja) Bangga Kencana untuk periode 2020–2024 bukan hanya cerminan kinerja birokrasi, tetapi juga hasil dari kolaborasi nyata antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader lapangan, serta partisipasi aktif masyarakat.
Penghargaan yang diberikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si., di Bandung pada Kamis (5/6), menyoroti keberhasilan Kuningan dalam mengintegrasikan berbagai program kependudukan. Hal ini meliputi pelaksanaan Grand Desain Pembangunan Kependudukan (GDPK), percepatan penurunan stunting, pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas, hingga pendekatan advokasi di akar rumput.

Menurut Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kuningan, Trisman Supriatna, S.Pd., M.Pd., keberhasilan ini tidak akan mungkin tercapai tanpa keterlibatan aktif warga dan dukungan lintas sektor.
“Kunci dari capaian ini adalah kerja kolaboratif. Mulai dari kader KB, bidan desa, hingga tokoh masyarakat semuanya punya peran penting dalam menyukseskan program. Kami hanya sebagai fasilitator dan penguat sinergi,” jelas Trisman.

Tak hanya itu, dalam rangkaian kegiatan yang sama, DPPKBP3A Kabupaten Kuningan juga menerima penghargaan “Terbaik” dalam Momentum Pelayanan KB pada HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk kategori capaian terbanyak dalam pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), meski dengan target terkecil.
Kuningan berhasil melampaui target Provinsi Jawa Barat sebanyak 178,55 persen dengan total 4.619 akseptor, jauh melampaui target 2.587. Capaian ini ditopang oleh penyuluhan berkelanjutan dan kemudahan akses terhadap alat kontrasepsi modern seperti IUD, implan, serta MOW (Metode Operasi Wanita).
Trisman menyatakan, dukungan masyarakat sangat terasa terutama di wilayah pedesaan. “Kampung Keluarga Berkualitas bukan hanya program, tapi telah menjadi gerakan bersama. Dari sinilah muncul kesadaran akan pentingnya keluarga sehat dan terencana,” tambahnya.
Komitmen Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., juga menjadi fondasi penting. Kepemimpinan yang mendorong perencanaan berbasis data serta advokasi yang inklusif membuat program Bangga Kencana tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi tumbuh dari bawah.
“Penghargaan ini adalah pengakuan terhadap seluruh elemen masyarakat. Kita akan terus jaga semangat gotong royong ini untuk masa depan keluarga Indonesia yang lebih baik,” tutup Trisman. (vr)