KARTINI (Kuningan) – Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan DR. H. Dian Rachmat Yanuar dan Hj. Tuti Andriyani sudah memasuki 100 hari kerja, dan sebagian besar menyatakan cukup baik kinerjanya, namun tata kelola keuangan APBD masuk kategori buruk.
Demikian Rapor 100 hari Dian-Tuti, Hasil Riset Jamparing Research, yang diterima http://kartinikuningan.id, pada Minggu (1/6/2025), salah satu rekomendasi yang dikeluarkan Jamparing Research bahwa, 42, 2% responden menilai pengelolaan anggaran di lingkup Pemkab Kuningan dalam kategori buruk hingga sangat buruk.
Dalam hal tersebut, yakni perbaikan tata kelola anggaran, Pemda perlu meningkatkan transparansi, efisiensi, serta pelibatan publik dalam perencanaan dan pengawasan anggaran.
Selain itu, menurut Direktur Eksekutif Jamparing Research, Topic Offirstson, data juga menunjukkan sektor kepemudaan dan olahraga, keamanan, serta tunda bayar menjadi isu mendesak yang belum diintervensi optimal. “Disarankan agar Pemda menetapkan quick wins pada sektor-sektor ini untuk menunjukkan komitmen responsif terhadap kebutuhan masyarakat, “jelasnya.
Lalu yang harus diperhatikan adalah perbaikan komunikasi dan koordinasi Internal Pemerintah. Sebanyak 35,1% responden masih menilai komunikasi antar pimpinan daerah dan dinas kurang baik. “Diperlukan forum komunikasi reguler dan mekanisme umpan balik yang konstruktif untuk memastikan sinergi dan penyamaan persepsi antarlembaga,” katanya.
Dengan hanya 10,9% menilai kebijakan sangat sesuai, penting bagi Pemda untuk melibatkan masyarakat dan stakeholder dalam proses perumusan dan evaluasi kebijakan agar relevansi dan keberterimaan program meningkat.
Sedangkan tata kelola anggaran Pemda dalam 100 hari pertama berada pada kategori cukup (40,3%) dan buruk (33,8%), sementara penilaian sangat buruk mencapai 8,4%. Hanya 14,7% yang menilai baik dan 2,8% yang menilai sangat baik.
Data tersebut mencerminkan bahwa mayoritas responden belum sepenuhnya puas terhadap pengelolaan anggaran daerah dan menunjukkan perlunya peningkatan dalam transparansi dan efektivitas tata kelola anggaran.
Akan tetapi, menurut rilis Jamparing, mayoritas masyarakat Kabupaten Kuningan menunjukkan tingkat optimisme yang cukup tinggi terhadap kemajuan daerahnya, dengan dominasi penilaian pada angka 6 hingga 9.
Penilaian tertinggi berada pada nilai 8 (22,0%), dan 7 (21,8%). Jika diakumulasikan (Penilaian 6-10) secara keseluruhan masyarakat optimis dengan memberikan nilai 8,2 dari 10 dengan 81,6% memberikan tanggapan positif.
Data ini mencerminkan harapan dan keyakinan masyarakat terhadaparah pembangunan dan potensi kemajuan Kabupaten Kuningan ke depan. (kh) ***