KARTINI (Kuningan)– Pendidikan karakter ala Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui barak militer bagi anak yang dibilang ‘nakal’ di sekolahnya diharapkan menjadi kebijakan positif yang bisa merubah kenakalan remaja zaman sekarang.
Seperti di Kabupaten Kuningan, keterlibatan Kodim 0615 nampak berperan dalam mendidik pelajar yang mengikuti pendidikan karakter barak militer di BKPSDM Kuningan, salah satunya melalui konseling dengan para orang tua siswa.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Wilayah Cirebon, Hj.Fifi Sopiah, saat memberikan arahan dalam acara Konseling orang tua siswa bersama Kodim 0615 Kuningan, mengajak para orang tua untuk memahami bahwa pola asuh zaman dahulu sudah tidak relevan lagi diterapkan di masa kini.
Menurutnya, anak-anak zaman sekarang memiliki karakter yang berbeda dan lebih cenderung pada pola hidup instan. “Orang tua harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Jangan nasehati anak saat mereka sedang makan, biarkan mereka kenyang dulu, dan jangan dimarahi saat hendak berangkat sekolah,” ujar Fifi.
Ia juga mengingatkan dampak negatif dari penggunaan handphone yang berlebihan, yang bisa menjerumuskan anak-anak pada perilaku yang menyimpang. Orang tua zaman sekarang harus lebih melek digital ketimbang anaknya. Orang tua harus lebih pintar dari anaknya. Semua itu dengan tujuan supaya orang tua bisa lebih maksimal dalam pengawasan efek negatif dari tekhnologi, seperti handphone.
Pada sesi akhir, Tim Konseling dari Disdikbud Kuningan, Archy Krisna Aji, memberikan pengarahan tentang pentingnya membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Beberapa poin yang ditekankan antara lain pentingnya menciptakan suasana keterbukaan, mendengarkan anak dengan empati, serta menjauhkan gaya komunikasi yang menghambat keterikatan emosional.
Kegiatan ini bertujuan agar para orang tua memiliki pemahaman dan pola asuh yang sesuai dalam mendukung tumbuh kembang anak, khususnya dalam hal kedisiplinan dan pembentukan karakter yang kuat dan mandiri.(kh) ***