KARTINI (Kuningan) – Obyek Wisata J&J di sepanjang Jalan Raya Bojong Linggarjati – Cilimus disulap menjadi arena adu strategi dalam Turnamen Catur Non Master yang digelar Minggu pagi. Kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar kompetisi; ajang tahunan ini menjadi momen berharga dalam memperkuat jejaring antarpecatur dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Otong Supriatna, Ketua Panitia, menegaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional, tetapi juga menjadi ruang silaturahmi dan unjuk kemampuan para pecinta catur dari Ciayumajakuning, Bandung, hingga Brebes dan Cilacap.
“Setiap tahun, peserta terus bertambah. Artinya, semangat kebersamaan dalam olahraga catur semakin tumbuh. Ini bukan sekadar permainan, tapi pertemuan antarkepala dan hati,” ujar Otong dengan semangat.
Di balik papan catur, semangat kolaborasi dan sportivitas begitu terasa. Meski datang dari kota berbeda, suasana keakraban segera terjalin antar peserta. Para penonton pun turut menikmati suasana teduh di bawah rindangnya alam Kuningan, yang menambah nuansa damai selama pertandingan.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, yang turut hadir membuka acara, menyampaikan apresiasinya kepada panitia dan seluruh peserta. Ia menyoroti bahwa olahraga catur merupakan ruang pembelajaran tentang ketelitian, kesabaran, dan kecermatan dalam mengambil keputusan — nilai-nilai yang juga penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Selamat datang kepada para atlet dari berbagai daerah. Semoga udara sejuk dan alam Kuningan yang menentramkan bisa menjadi kenangan manis bagi semuanya. Dari ajang ini, kita berharap akan lahir atlet-atlet catur hebat dari Kuningan yang bisa mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional,” ucap Bupati.
Dengan turnamen ini, Obyek Wisata J&J tidak hanya menjadi destinasi liburan, tetapi juga simbol bagaimana olahraga dapat menjadi medium memperkuat persatuan dan mencetak generasi unggul bermental juara. (red)
