Wushu Desak Segera Gelar Muskablub KONI

Berita Olah Raga & Kesehatan Pilihan

KARTINI (Kuningan)– Cabang (Pengcab) Wushu Kab. Kuningan meradang dengan sikap KONI Kuningan yang menyepelekan potensinya.

Pihak KONI menganggap Cabor Wushu bukan prioritas, sehingga tidak perlu mendapatkan dana pembinaan. Padahal sejak dilahirkan Tahun 2017 dan dua kali mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) sudah memberikan medali perak dan dan perunggu.

“Kami jelas merasa kecewa dengan ucapan dari Bendahara KONI yang mengungkapkan bahwa dana sebesar Rp. 500 jt hanya untuk yang berprestasi. Dengan alasan Pemda belum mencairkan dana hibah ke KONI. Perkataan itu menyakitkan pengurus Pengcab Wushu dan para atlet yang tengah digembleng untuk persiapan Babak Kualifikasi,” ungkap Solehudin Ketua Bidang Organisasi.

Babak kualifikasi (BK) kata Solehudin, akan dilaksanakan Oktober mendatang. Kami pun butuh dana untuk pembinaan supaya atlet termotivasi dan memberikan kemampuan terbaiknya. Apalagi pihak KONI Kab. Kuningan menargetkan raihan medali, “ jelas kebijakan ini kontraporduktif dengan hasil rapat Oktober 2024, tim Binpres KONI menargetkan minimal satu emas,” ucapnya berapi-api.

Didin Syafarudin, Ketua Bidang Diklat menambahkan atlet wushu Kuningan banyak yang di luar kota karena mereka mengikuti kuliah di perguruan tinggi negeri seperti UPI Bandung. Artinya mereka harus diperhatikan serius masalah sandang, pangan serta tempat latihannya harus dibayar. Tanpa dukungan dana, tentu mereka tidak bisa berlatih.

“Kita berikan menu latihan fisik dan teknik setiap bulan dan dipantau melalui rekaman video untuk bahan evaluasi. Nah mereka menggunakan alat orang lain, tempat latihan juga punya orang lain. Apakah gratis juga? Kan tidak, jika pengcab mengalami kekosongan keuangan, tentu mereka memakai dana pribadinya sebab Pengcab terbatas sumber kuangannya,” paparnya.

Belum lagi yang latihan di Kuningan, tidak semua atlet memiliki kemampuan keuangan keluarga yang baik. butuh dukungan dari semua pihak. Apakah persoalan di lapangan diperhatikan juga oleh KONI yang konon katanya akan melakukan monitoring kepada Cabor-cabor yang hanya omdo. Tak ada perhatian dari KONI Kab. Kuningan kepada Cabor dan atlet yang konon katanya tidak perioritas tapi dituntut meraih medali,” ucapnya.

Jika sudah demikian, sambung DIdin Syafarudin, pihaknya menuntut KONI periode 2023 – 2027 harus dibubarkan dan percepat Muskablub. Sebab mereka tidak memperdulikan Cabor dan atlet yang tengah memersiapkan diri menjalani babak kualifikasi (BK) Porprov Tahun 2025,” tegasnya. (kh) ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *