KARTINI (Kuningan) – Di tengah suasana libur panjang nasional, semangat membangun pertanian justru semakin menyala di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Pejabat Kementerian Pertanian Republik Indonesia memilih turun langsung ke lapangan untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap Luas Tambah Tanam (LTT) dan sistem irigasi pertanian, memastikan program strategis berjalan sesuai target.
Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Dr. Yudi Sastro, bersama Direktur Serelia, Dr. Abdul Roni Angkat, serta Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP, Dhani Gartina, M.T. Mereka meninjau langsung lahan pertanian, berdialog dengan petani dan penyuluh, serta mengecek kondisi irigasi yang menjadi penunjang utama produktivitas pertanian.
“Kami datang bukan untuk seremonial. Kami ingin memastikan langsung bahwa pelaksanaan LTT berjalan sesuai target dan sistem irigasi mendukung produktivitas petani,” tegas Dr. Yudi di tengah kunjungan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., mengapresiasi kehadiran pejabat pusat selama masa liburan. Menurutnya, ini adalah bukti nyata sinergi antara pusat dan daerah dalam menjaga keberlanjutan pertanian.
“Kehadiran pejabat pusat selama libur panjang adalah pesan kuat bahwa pertanian tak mengenal hari libur. Di Kuningan, penyuluh, petani, dan pemerintah daerah tetap bekerja untuk ketahanan pangan,” ungkap Dr. Wahyu.

Evaluasi tersebut memfokuskan pada data realisasi LTT dan kesiapan sistem irigasi. Laporan yang cepat dan akurat menjadi fondasi dalam pengambilan kebijakan nasional, sementara irigasi yang optimal menjamin kelancaran masa tanam berikutnya.
Dr. Abdul Roni menilai Kuningan sebagai daerah yang tidak hanya cepat dalam pelaporan, tetapi juga cekatan dalam eksekusi di lapangan. Hal senada disampaikan Dhani Gartina yang menekankan pentingnya sinergi antara pengelolaan air dan kalender tanam agar tidak terjadi ketidaksesuaian antara pasokan dan kebutuhan air.

Di akhir kunjungan, seluruh jajaran Kementan memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi petani, penyuluh, dan semua pihak terkait di Kuningan. Kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat wilayah, dan TNI menjadi pilar utama keberhasilan pelaksanaan program ketahanan pangan.
“Ketahanan pangan tidak dibangun oleh satu pihak saja, tetapi oleh semangat gotong royong semua unsur. Apa yang dilakukan Kuningan selama libur panjang ini bukan hanya kerja, tapi keteladanan nasional,” pungkas Dr. Wahyu. (vr)