KARTINI (Kuningan) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan bergerak cepat (gercep) melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) jenis penggerek batang padi yang menyerang lahan pertanian di Desa Cirahayu, Kecamatan Luragung.Kegiatan Gerdal dilaksanakan pada Jumat, 11 April 2025, di areal seluas 5 hektare milik Kelompok Tani Margaluyu I.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Diskatan Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, bersama jajaran penyuluh pertanian dan petugas POPT setempat.Dalam sambutannya, Dr. Wahyu menyampaikan bahwa penanggulangan serangan hama harus dilakukan secara terpadu dan melibatkan semua pihak, termasuk petani.
Ia juga memberikan motivasi dan tips untuk meningkatkan produktivitas padi dari rata-rata 6,5 ton per hektare menjadi 10 ton per hektare.“Salah satu caranya adalah melakukan pruning agar jumlah batang meningkat, sehingga bulir padi bertambah dan hasil panen lebih optimal,” ungkap Wahyu.

Wahyu juga mendorong penggunaan pupuk organik sebagai alternatif ramah lingkungan yang dapat menekan biaya produksi.“Coba terapkan konsep herbal dalam pertanian, misalnya memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk. Ini tidak hanya menyuburkan tanah, tapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret terhadap upaya pengendalian OPT, pada kesempatan tersebut Dr. Wahyu turut menyerahkan bantuan obat-obatan pertanian kepada petani. Bantuan ini diharapkan dapat membantu percepatan pengendalian hama dan mencegah penyebaran serangan ke lahan lain.Selain itu, Wahyu mengajak petani menjaga keseimbangan ekosistem sawah melalui pendekatan lokal, salah satunya dengan menanam pohon ‘Ki Hujan’ di galengan sawah.

“Langkah ini bisa membantu konservasi air dan meningkatkan kualitas lingkungan pertanian,” tambahnya.Ia juga mengingatkan agar petani menjual gabah dalam kondisi kering panen guna mencegah penyusutan bobot hingga 20 persen saat pengolahan pascapanen. “Gabah kering panen memiliki nilai jual lebih tinggi. Ini penting untuk menjaga pendapatan dan kesejahteraan petani,” jelasnya.
Menutup arahannya, Dr. Wahyu menegaskan bahwa upaya menjaga produktivitas pertanian merupakan bagian dari kontribusi daerah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. “Kita mendukung penuh arahan Presiden: tanpa petani, tidak ada negara. Petani adalah pahlawan dan tulang punggung negeri ini,” pungkasnya. (vr)