KARTINI (Kuningan) — Di tengah tantangan perubahan iklim dan dinamika pangan global, Pemerintah Kabupaten Kuningan menegaskan keseriusannya dalam membangun pertanian yang tangguh berbasis data yang akurat. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan), pemerintah daerah menggandeng para penyuluh pertanian untuk memperkuat pelaporan Luas Tambah Tanam (LTT), dalam sebuah rapat koordinasi yang digelar di Aula Diskatan, Rabu (9/4).
Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, menegaskan bahwa data pertanian yang akurat dan tepat waktu adalah fondasi dari kebijakan pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Dalam sambutannya, ia menyoroti pentingnya validasi langsung di lapangan, khususnya pada sawah tadah hujan yang tercatat dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
“Langkah pertama dalam perencanaan yang baik adalah memiliki data yang benar. Oleh karena itu, kami meminta para penyuluh untuk turun langsung ke lapangan, mencatat indeks pertanaman, serta memastikan bahwa setiap hektar sawah yang ditanami tercatat secara akurat,” ujar Wahyu.

Lebih lanjut, pemerintah daerah juga menaruh perhatian besar terhadap optimalisasi teknologi pelaporan. Sistem pelaporan terintegrasi seperti SIMLUHTAN dan e-RDKK kini didorong untuk dimanfaatkan secara aktif oleh para penyuluh di lapangan.“Penyuluh pertanian adalah ujung tombak, sekaligus agen perubahan. Pemerintah daerah mendukung penuh penguatan kapasitas penyuluh, baik dalam aspek teknis maupun digital, agar proses pendataan lebih cepat, efisien, dan kredibel,” tambahnya.
Pelaporan harian LTT ke Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian menjadi bagian dari kontribusi nyata Kabupaten Kuningan dalam menyukseskan target swasembada pangan nasional. Pemda juga mendorong penyusunan kebijakan yang berbasis pada data lapangan, sehingga program seperti penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan benih, hingga sistem tanam terintegrasi bisa lebih tepat sasaran.
“Kami tidak hanya ingin data yang valid, tapi juga ingin memastikan bahwa kebijakan turun ke lapangan tepat guna. Dengan begitu, pembangunan pertanian bisa dirasakan langsung oleh petani dan masyarakat luas,” tegas Wahyu.
Rapat ini tidak hanya menjadi forum teknis, tetapi juga simbol kuatnya kolaborasi antara pemerintah daerah, penyuluh, dan stakeholder pertanian lainnya untuk mewujudkan sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern di Kabupaten Kuningan. (vr)