Gebyar Pasukan Paus Sasar Seratus Perairan Umum

Berita Sosial & Ekonomi

KARTINI (Kuningan) – Sebagai bagian dari program 100 hari kerja, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Perikanan dan Peternakan melaksanakan kegiatan “Gebyar Pasukan Paus” dengan menebar benih ikan di berbagai titik perairan umum. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn, dengan lokasi pertama di Embung Idola, Desa Margamukti, Kecamatan Cimahi, pada Rabu (12/03/2025).

Penebaran benih ikan ini merupakan langkah strategis dalam melestarikan ekosistem perikanan serta mendukung ketahanan pangan masyarakat. Program ini akan terus berlanjut hingga mencapai seratus titik perairan umum di berbagai wilayah Kabupaten Kuningan.

Dalam sambutannya, Wabup Tuti menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan visi “Kuningan Melesat”, khususnya melalui Gerakan Paus (Penebaran Benih Ikan di Seratus Titik Perairan Umum dan Sekitarnya). Lokasi penebaran benih ikan ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan strategis pemerintah, di antaranya:

  1. Lokus Stunting, untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui sumber protein ikan.
  2. Lokus Desa Miskin Ekstrem sebagai upaya mendukung kesejahteraan warga melalui budidaya ikan.
  3. Pondok Pesantren dengan Potensi Perikanan guna mengoptimalkan sumber daya kolam pesantren.
  4. Lokus Potensial Perikanan Lainnya yang memiliki ekosistem mendukung pengembangan perikanan.

Wabup Tuti juga menjelaskan bahwa total benih ikan yang disebar dalam program ini mencapai 300.000 ekor, dengan tambahan 3.000 kg pakan ikan. Sebanyak 10 lokasi utama akan menerima masing-masing 7.500 ekor benih ikan nila beserta 300 kg pakan, sementara 90 titik lainnya akan mendapatkan 3.000 ekor benih ikan tanpa tambahan pakan.

Diharapkan, dalam 100 hari pertama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, sebagian lokasi yang menerima benih ikan ini sudah bisa melakukan panen. Hasil panen diharapkan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan lokal. (vr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *