Oleh : Dian Aprianti
KARTINI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka dengan sasaran para siswa dan ibu hamil dan sasaran lainnya. Namun, apakah program ini dapat menjadikan masyarakat menjadi sejahtera
Dilansir dari berbagai sumber terkait tujuan MBG adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi bagi anak sekolah. Program ini juga bertujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan ekonomi kerakyatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tujuan dari program makan gratis diantaranya dapat memberikan makanan bergizi kepada anak sekolah untuk meningkatkan kualitas gizi mereka. Mengurangi angka stunting pada anak-anak dengan memberikan makanan bergizi. Juga dapat meningkatkan kehadiran siswa di sekolah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan.
Sasaran Target MBG
Sasaran Utama dari program makan gratis yakni siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu atau yang mengalami kesulitan ekonomi. Kemudian masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan atau yang mengalami kesulitan ekonomi. Berikutnya adalah anak-anak stunting atau gagal tumbuh yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi. Selain itu ibu-ibu hamil dan menyusui yang membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk menjaga kesehatan diri dan bayi mereka.
Sementara sasaran lainnya adalah lansia yang hidup sendirian atau yang mengalami kesulitan ekonomi. Penyandang disabilitas yang membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk menjaga kesehatan mereka. Kemudian masyarakat yang terkena bencana alam atau bencana lainnya yang membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk menjaga kesehatan mereka.
Kelemahan Dan Manfaat MBG
Manfaat Program MBG, diantaranya, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup siswa dan masyarakat sasaran stunting dengan menyediakan makanan yang seimbang dan bergizi. Membantu mengurangi kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh siswa. Membantu meningkatkan prestasi akademik siswa dengan menyediakan makanan yang seimbang dan bergizi. Meningkatkan keseimbangan gizi siswa dan masyarakat sasaran stunting dengan menyediakan makanan yang seimbang dan bergizi.
Namun selain dengan kelebihan program tersebut juga ada beberapa kelemahan seperti membutuhkan biaya yang cukup besar untuk dapat diimplementasikan secara efektif, membutuhkan sumber daya yang cukup besar, seperti makanan, transportasi, dan tenaga kerja, kemudian dapat membuat masyarakat menjadi tergantung pada program ini, sehingga mereka tidak berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri.
Disisi lain program makanan gratis harus memastikan bahwa makanan yang disediakan memiliki kualitas yang baik dan bergizi, serta program makanan gratis harus dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa program ini tepat sasaran.

Apakah Bisa Menjadi Solusi?
MBG dapat menjadi salah satu solusi untuk mensejahterakan para sasaran, namun tidak dapat menjadi solusi yang utama atau satu-satunya. MBG bukan menjadi solusi yang efektf karena hal tersebut tidak dapat menyelesaikan akar masalah kemiskinan dan kekurangan gizi, seperti kurangnya akses ke pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.
Selain itu, adanya ketergantungan pada bantuan dan tidak berusaha meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri. Ada hal yang lebih penting dari program MBG, yaitu di bidang pendidikan misalnya dapat membantu sasaran memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, juga memperingan biaya pendidikan gratis untuk siswa.
Kemudian di bidang kesehatan misalnya dapat membantu sasaran memperoleh akses ke layanan kesehatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Juga yang tak kalah penting adalah penyediaan lapangan kerja atau bantuan usaha yang dapat membantu sasaran memperoleh pendapatan yang stabil dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Sehingga membuat masyarakat mandiri dan tidak ketergantungan. Akses ke sumber daya, seperti air bersih, sanitasi, dan energi, dapat membantu sasaran memperoleh kondisi hidup yang lebih baik.
Ada beberapa temuan di beberapa daerah yang sudah melaksanakan program MBG, ada siswa yang keracunan karena pengelolaan penyedia makanan yang kurang baik, ditemukan makanan yang kurang begitu layak untuk diberikan kepada siswa. Kemudian belum meratanya MBG di semua daerah. Bahkan di salah satu wilayah di Indonesia paska siswa berdemo menuntut pendidikan gratis dan bukan makan gratis.
Ya sobat kartini, MBG memang dapat menjadi salah satu solusi untuk mensejahterakan para sasaran, namun tidak dapat menjadi solusi yang utama dan satu-satunya. Perlu dilakukan upaya yang lebih komprehensif dalam menyelesaikan akar masalah kemiskinan serta untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi. ***