Cinta Dalam Monolog Sunyi
Oleh Vera Verawati Latar itu gelap, deret obor terganti aroma dupa dari empat penjuru rasa. Di pintu masuk, tokoh itu tergopoh-gopoh berjalan di atas kerikil api. Lembaran merah biru tiba-tiba ditebar di atas altar, seperti menyerakan harapan yang meranggas bagai dedaun kering. Jubah putih hitam berkibar tertiup angin yang diciptakan, agar berhembus keringat lelah, sisa […]
Continue Reading