Semakin Panik, Masa Tenang Malah Bagi-Bagi Uang

Berita Pilihan Politik

KARTINI – Masyarakat di Kec. Kadugede sigap dengan adanya money politic yang dilakukan oleh oknum BPD berinisial HD dengan cara memviralkan peristiwa itu. Seketika, videonya viral di WhatsApp (WA). Hal ini memberikan angin segar bagi pesta demokrasi di Kab. Kuningan bahwa tindakan menyimpang dari norma hukum sudah tidak relevan lagi di jaman sekarang.

Masyarakat pun sadar, bahwa pemberian uang dengan nilai tidak seberapa namun menggadaikan hak-hak politik untuk menentukan nasib Kab. Kuningan di masa depan. Kesadaran itu harus mendapat apresiasi dari Bawaslu bahkan Gakumdu Kab. Kuningan. Supaya ada efek jera terhadap perilaku tidak terpuji membagikan uang di masa tenang.

Ketua Barisan Muda Kadugede juga Koordinator Wilayah Pemenangan Paslon M. RIdho Suganda – H. Kamdan Kec. Kadugede, Bung Etek mengungkapkan kronologis bagi-bagi uang ke masyarakat. Ketika timnya tengah melaksanakan patroli keliling di wilayah kerjanya Desa Kadugede. Patroli ini dilakukan untuk memantau kondusifitas di masa tenang Pilkada.

“Saya selaku warga masyarakat tentunya mengharapkan tidak ada permasalahan krusial di lapangan menjelang pencoblosan tanggal 27 besok. Apalagi sekarang masa tenang, jangan sampai ada gejala-gejala pelanggaran hukum. Karena akan mencederai proses demokrasi yang tengah berjalan,” tuturnya.

Namun, sambungnya, ada gejala tidak baik, ketika tim yang melaksanakan patroli mendengar kasak-kusuk di masyarakat ada yang bagi-bagi uang dari Paslon Nomor 1, Dirahmati. Supaya tidak menjadi fitnah dan gunjingan yang tidak sedap. Pihaknya melaksanakan penelusuran ke warga, betul tidak adanya indikasi pemberian uang.

“Setelah berbicara dengan beberapa warga langsung menyebutkan bahwa dirinya sudah dibagi uang oleh HD salah seorang oknum BPD. Nilai uangnya tidak seberapa, hanya 50 ribu rupiah dalam bentuk pecahan 20 ribu dan lembar 50 ribuan. Supaya tidak jadi fitnah mereka mau dan sukarela di foto dan divideokan sebagai barang bukti,” ucapnya.

Masih kata Bung Etek, ia ingin laporan ke Panwascam dan tembusannya ke Bawaslu tidak asal dan bukan fitnah. Tapi betul-betul berdasarkan bukti di lapangan. Ketika bukti itu ada, saya langsung melaporkan ke Panwas. Baik kronologinya, lokasinya maupun uang yang diberikan kepada warga. Warga pun sukarela akan memberikan keterangan jika diperlukan.

Sekarang, kata Bung Etek, jangan ajarkan kaum muda dengan tindakan melanggar hukum. “Jika kami diajarkan nyolong oleh para senior dan tokoh, maka kaum muda akan menjadi pencoleng. Tapi kalau kami diajarkan baik, bijak dan jujur tentu kaum muda akan menjadi generasi emas di tahun 2024,” pungkasnya bernada tinggi. (kh) ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *