KARTINI – Pj Bupati Kuningan, Dr. Agus Toyib memimpin upacara peringatan HUT PGRI ke-79 dan Hari Guru Nasional yang digelar di lapangan Desa Babakanjati, Kecamatan Cigandamekar, Senin (25/11). Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati menyampaikan sambutan Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, sekaligus menyoroti isu perlindungan hukum bagi guru di Indonesia.
Dalam sambutannya, Agus Toyib mengingatkan kembali sejarah berdirinya PGRI, 25 November 1945, seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan. “PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan NKRI, melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta memajukan pendidikan nasional,” ujar Agus.
Pj Bupati juga menyoroti tantangan yang dihadapi para guru saat ini, seperti kekerasan terhadap guru dan proses hukum yang kerap menjerat mereka saat menjalankan tugas. “Adanya peraturan pemerintah dan putusan Mahkamah Agung yang memberikan perlindungan terhadap guru belum sepenuhnya efektif. Oleh karena itu, kami meminta agar pemerintah dan DPR menyusun undang-undang perlindungan guru, demi menciptakan lingkungan pendidikan yang aman bagi semua pihak,” tegasnya.

Pj Bupati juga mengajak PGRI di seluruh tingkatan untuk lebih responsif terhadap kebutuhan anggotanya, adaptif terhadap perubahan, dan terus membangun kemitraan strategis dengan pemerintah. “PGRI harus menjadi rumah belajar yang nyaman dan saluran aspirasi yang kokoh bagi anggotanya. Bersama, kita wujudkan tujuan pendidikan nasional,” tambahnya.
Pada akhir pidatonya, Agus menyampaikan harapannya untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Kuningan. “Semoga dedikasi para guru terus menjadi suluh penerang bagi bangsa. Mari kita bersama-sama menciptakan anak didik yang unggul menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Upacara ini dihadiri oleh pengurus PGRI Kabupaten Kuningan, para guru, serta perwakilan siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Kegiatan ini menjadi momentum memperkuat tekad seluruh insan pendidikan untuk terus berinovasi demi memajukan pendidikan Indonesia. (vr)