MANUSIA  RUBAH

Pilihan Roman

Penulis : Vera Verawati

Bulan nyaris sempurna, malam semakin larut dan sepi. Sayup-sayup binatang malam terdengar menjerit dari kejauhan. Dino terbangun dari mimpi buruknya, pemuda berusia 17 tahun dengan paras tampan itu kuyup oleh keringat. Tiba-tiba dirasakan tubuhnya bergetar hebat, saat dari balik jendela yang belum ditutup itu, terlihat cahaya bulan menembus kamarnya.

Perubahan terjadi pada tubuhnya, bulu-bulu tumbuh lebat diseluruh tubuh. Mulutnya menyerupai moncong, hingga sempurna dalam sekali loncatan dino telah menjadi seekor rubah dewasa.

“Dino, Dinoooo!”

Terdengar suara mamanya memanggil. Sekejap Dino segera melompat melalui jendela, jiwanya seperti terpanggil, saat dari kejauhan terdengar lolongan panjang.

“Kemana dia?

Mamanya Dino keheranan saat dilihat kamar Dino kosong, didekatinya tempat tidur. Saat menyingkap selimut tak didapatinya Dino, hanya terlihat berserakan bulu-bulu halus. Diambilnya lalu diraba untuk memastikan.

“Apa mungkin?”

***

Dina tak mengindahkan peringatan, saat sebuah papan bertuliskan dilarang memasuki area hutan larangan. Jiwa petualangnya terpanggil, saat asik melakukan hiking bareng teman-teman kampusnya. Kewingitan hutan larangan sebenarnya sudah lama ia dengar, namun tak sedikitpun nyalinya ciut, bahkan semakin tertantang untuk membuktikannya. Semakin jauh dia memasuki hutan larangan semakin tak terdengar panggilan teman-temannya di belakang yang memperingatkan dia.

Sampailah di satu tempat, tiba-tiba dia merasakan seolah ada ribuan pasang mata mengawasinya, bulu kuduknya meremang. Instingnya merasakan makhluk-makhluk astral berdatangan dari berbagai penjuru. Matanya mulai waspada, melihat sekeliling dan menyadari keberadannya sudah jauh terpisah dari rombongan. Tempat di mana dia berada saat itu perlahan semakin gelap, rupanya malam menjelang, harapan Dina untuk bisa keluar dari tempat itu pupus sudah. Beruntung malam itu bulan purnama, cahanyanya sedikit menembus rimbun dedaunan.

Walau dalam ketakutannya Dina terus melanjutkan perjalanan,  tak bisa cepat tapi setidaknya dia terus bergerak berusaha menjauh dari tempat itu. Sampai pada satu pijakan berikutnya, ia merasa pijakan itu bergerak. Dina berusaha merasakannya sampai ketika dia benar-benar yakin bahwa benda yang dipijaknya itu terus bergerak seperti seekor ular raksasa. Dalam kepanikannya Dinapun berlari sekencang-kencangnya hingga tiba-tiba tubuhnya melayang, saat nyaris terjatuh ke dalam  jurang, sebuah bayangan melesat menangkap tubuhnya. Ketika   tersadar dilihatnya seorang lelaki tampan sedang duduk menunggui.

“Siapa kau?”  Tanya Dina dalam ketakutannya

“Galaksi,” jawabnya kalem

Lelaki itu tampak gagah, bentuk wajah yang disempurnakan oleh rahang yang kokoh dan warna kulit yang sedikit gelap. Kumis tipis menghias bibirnya yang tipis. Aroma tubuhnya menguarkan keharuman yang tak biasa, begitu menggugah gairah. Peristiwa berikutnya seperti mimpi, Dina begitu cepat menjalin keakraban dan tercipta kehangatan, hingga sesuatu terjadi di antara keduanya. Hanya keringat dan nafas memburu yang terdengar, setelah itu Dina terbangun di dalam kamarnya dalam kondisi tubuh dan pakaian yang berantakan. Sebelum tersadar sebuah suara menggema dibawah alam sadarnya.

“Jika kelak kau melahirkan seorang anak laki-laki maka dia adalah keturunan Pangeran Rubah penguasa hutan larangan.”

Ingatan Dina kembali terbayang pada masa itu, kini apa yang menjadi kekhawatiran itu terbukti. Dina merasa Dino anak sematawayangnya mulai bermetamorfosis seperti yang ada dalam mimpinya. (vr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *