KARTINI – Pilkada yang tinggal beberapa hari lagi, tentunya sangat rawan terhadap informasi yang berseliweran terutama informasi yang bohong atau palsu (hoax), termasuk rawannya pelanggaran sehingga masyarakat harus terlibat langsung dalam pengawasan, dan jangan takut untuk melapor.
Demikian hal penting yang disampaikan oleh Bawaslu dan beberapa nara sumber dalam Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan tema Optimalisasi Peran Serta Masyarakat pada Pengawasan Pilkada 2024 di sula salah satu hotel di Linggajati, beberapa hari lalu.
Peserta yang hadir dalam agenda tersebut diantaranya, perwakilan Apdesi, organisasi masyarakat, organisasi mahasiswa, dan insan pers dengan dua pembicara, Hj. Heni Susilawati, Ketua KPU Periode 2013-2018, dan Dudung Abdusalam, Komisioner KPU Periode 2018-2023.
“Selama ini pengawasan pemilu masih menghadapi tantangan, diantaranya keterlibatan masyarakat yang belum optimal. Ketika mengetahui ada satu kejanggalan dalam kampanye atau sudah mengetahui itu melanggar, masyarakat harus melaporkannya ke Kami (Bawaslu), jangan takut. Biar Kami juga memprosesnya lebih mudah dan terstruktur, dan pelapor akan dilindungi, “ujar Firman, Ketua Bawaslu Kuningan kepada media.
Masalah lain yang dihadapi adalah netralitas perangkat desa, termasuk kepala desa. Firman mengungkapkan bahwa meskipun pihaknya terus melakukan sosialisasi mengenai netralitas, masih ada oknum yang tidak bisa menahan diri dalam agenda pemilihan.
“Kami sudah melakukan penanganan pelanggaran terkait netralitas kepala desa di salah satu kecamatan, namun kami kekurangan saksi. Saksi yang ada enggan untuk melapor karena takut ada intimidasi,” ujar dia.
Sementara itu, salah seorang pembicara, Hj. Heni memaparkan tentang pentingnya peran media dalam Pilkada 2024, terutama dalam memerangi berita hoax. Media juga harus menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang pentingnya Pilkada, dan partisipasi masyarakat dalam menentukan Kuningan kedepan.
“Satu suara adalah sangat penting untuk menentukan Kuningan kedepan, sehingga ajaklah masyarakat untuk datang dan menentukan pilihannya di TPS nanti, dan ini tugas Kita semua yang hadir disini untuk mengajaknya. Masyarakat juga harus mengetahui dan memahami visi misi ke-tiga Paslon, supaya tidak salah memilih, “papar Heni.
Senada yang disampaikan Dudung, tahapan Pilkada saat ini sudah sampai ke tahapan puncak, yaitu tahapan Kampanye yang tinggal beberapa hari lagi dan tahapan P2S (Pemungutan dan Penghitungan Suara) yang jatuh pada tanggal 27 November. Ia berharap semua peserta yang hadir bisa menyampaikan kepada masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka di TPS nanti secara Luber. (kh) ***