Puisi Terjaga

Roman

Vera Verawati

Aku kehilangan kedua kaki
Seseorang datang menawarkan kakinya
Untuk mencapai impian, tapi semu

Aku kehilangan kedua tangan
Seseorang datang menawarkan tangannya
Untuk menuliskan harapan, tapi semu

Aku kehilangan kedua mata
Seseorang datang menawarkan matanya
Untuk melihat bentuk dari cinta, tapi semu

Aku kehilangan pendengaran
Seseorang datang menawarkan telinganya
Untuk menikmati simfoni alam raya, tapi semu

Tiada berjalan, tiada bergenggam
Tak melihat, tak juga mendengar pun tak suara

Tanpa bukan tiada, tanpa bukan menghentikan
Tanpa untuk menemukan ada cara lain untuk menjadi


“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.” (QS.An-Nahl : 12)

Kuningan, 261022

II

Kuas Rindu
Vera Verawati

Jejak
Terpatri
Jemarimu menuntun
Dalam dekapan

Hangat
Tertanam
Rengkuhmu memberiku tenang

Sabar ajariku mengenal kata
Tuntun jemariku mengenal huruf
Papah tanganku mengenal gambar

Dan ketika menjadi kata
Rangkai huruf vokal berselingan
Kuas itu membentuk seraut wajah
Melukiskan senyum mu, ibu
Menciptakan sajak cinta, bunda

Kuningan, 030322

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *