Vera Verawati
Jingga, dari mana warna tercipta hingga merah muda, kuning atau hijau seperti balon-balon pesta. Menghias di langit yang kadang bias, putih dan abu-abunya. Awan seperti saling berebut serupa pintalan wol yang siap dirajut menjadi baju hangatmu.
Menyaksikan sebuah vespa terparkir manis, bukan di halaman rumah. Melainkan pada selembar kertas dengan banyak titik disana-sini. Seperti bercerita tentang pondok dengan jendela kotak dari kayu yang ikut menua seperti kita.
Pada derai rinai yang datangnya malu-malu, sejenak saja menyapa,” Apa kabarmu, di sana?
Kemudian pergi hanya untuk meninggalkan jejak rindu pada daun-daun padi yang hampir menguning.
Teruslah bermain dengan titik-titik dan garis. Abstrak hingga kontras tercipta dalam sepasang cincin ranting. Ayunkan saja langkah itu seringan mentari pagi menyapa pepohonan. Lupakan segala resah tentang masa depan.
Pondok Kata, 8 Oktober 2024