Gangguan Kepribadian Ambang: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Olah Raga & Kesehatan

KARTINI – Gangguan Kepribadian Ambang, atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai Borderline Personality Disorder (BPD), adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh pola emosi, perilaku, dan hubungan yang tidak stabil. Orang yang mengalami BPD sering kali merasa tidak mampu mengendalikan perasaan mereka, memiliki pandangan negatif terhadap diri sendiri, serta mengalami kesulitan dalam mempertahankan hubungan yang stabil dengan orang lain. Gangguan ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, kehidupan sosial, dan kesejahteraan emosional.

Adapun gejala utama gangguan kepribadian ambang sebagai berikut :

  1. Perubahan Emosi yang Ekstrem
    Penderita BPD sering kali mengalami perubahan suasana hati yang cepat dan intens, yang dapat berubah dari perasaan bahagia menjadi sangat sedih atau marah dalam waktu yang singkat.
  2. Ketakutan Berlebihan terhadap Penolakan
    Orang dengan BPD cenderung memiliki ketakutan berlebihan akan ditinggalkan atau ditolak, baik itu dalam hubungan pertemanan, keluarga, atau romansa. Mereka mungkin berusaha keras untuk mencegah penolakan, bahkan dengan cara yang merusak.
  3. Hubungan yang Tidak Stabil
    Penderita BPD sering memiliki hubungan yang intens dan tidak stabil, di mana mereka dapat beralih dari idealisasi seseorang (melihat mereka sebagai orang yang sempurna) ke perasaan marah atau kecewa yang mendalam dalam waktu yang singkat.
  4. Citra Diri yang Tidak Konsisten
    Citra diri orang dengan BPD cenderung tidak konsisten, dengan perasaan diri yang sering kali berubah. Mereka mungkin merasa kosong, tidak berharga, atau bingung tentang siapa diri mereka sebenarnya.
  5. Impulsivitas
    Impulsivitas adalah salah satu ciri khas BPD, di mana penderita mungkin melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri atau berisiko tinggi, seperti mengonsumsi narkoba, berbelanja berlebihan, atau perilaku seksual yang tidak aman.
  6. Perilaku yang Merusak Diri Sendiri
    Beberapa penderita BPD mungkin melakukan tindakan merusak diri, seperti menyakiti diri sendiri (melukai tubuh) atau mencoba bunuh diri. Ini sering kali sebagai respon terhadap perasaan emosi yang intens atau penolakan yang dirasakan.

Penyebab Gangguan Kepribadian Ambang
Penyebab pasti dari BPD tidak sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan gangguan ini meliputi:


• Genetik
Ada bukti bahwa gangguan kepribadian ambang mungkin memiliki komponen genetik. Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kepribadian atau masalah kesehatan mental lainnya berisiko lebih tinggi mengalami BPD.


• Faktor Lingkungan
Pengalaman trauma masa kecil, seperti kekerasan fisik, pelecehan seksual, atau penelantaran, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami BPD. Faktor-faktor lain seperti konflik keluarga atau pola asuh yang tidak stabil juga bisa berperan.


• Perubahan di Otak
Penelitian menunjukkan bahwa penderita BPD mungkin memiliki perubahan dalam struktur dan fungsi otak, terutama di daerah yang mengatur emosi dan pengendalian impuls.

Penanganan Gangguan Kepribadian Ambang
Meskipun BPD bisa menjadi tantangan, ada beberapa cara yang dapat membantu mengelola dan meredakan gejala gangguan ini. Beberapa metode penanganan yang umum meliputi:

• Terapi Psikologis
Terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi perilaku dialektis (DBT) adalah bentuk terapi yang paling sering digunakan untuk membantu penderita BPD. Terapi ini bertujuan untuk membantu penderita mengenali dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat.


• Pengobatan
Meskipun tidak ada obat khusus untuk BPD, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengobati gejala tertentu seperti depresi, kecemasan, atau impulsivitas.


• Kelompok Dukungan
Bergabung dengan kelompok dukungan dapat memberikan kesempatan bagi penderita BPD untuk berbicara dengan orang lain yang mengalami kondisi serupa, sehingga mereka dapat merasa lebih dimengerti dan didukung.


• Perubahan Gaya Hidup
Mengadopsi gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi keparahan gejala BPD.

Gangguan Kepribadian Ambang adalah kondisi kesehatan mental yang serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan orang lain. Meskipun gejala-gejalanya dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, dengan perawatan yang tepat seperti terapi dan dukungan, penderita BPD bisa belajar untuk mengelola gejalanya dan menjalani hidup yang lebih stabil serta bermakna. (vr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *