Ika Bantah Kampanye ke ASN “Kami Berkumpul Berkaitan Saya Sebagai Anggota DPRD Provinsi”

Berita Pilihan Politik

KARTINI – Hj. Ika Siti Rahmatika anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil XIII asal partai PDIP membantah keras atas pemberitaan salah satu media online lokal di Kabupaten Kuningan tentang tudingan melakukan pengumpulan camat dan eselon II di salah satu rumah makan terbesar di wilayah Utara untuk mendukung salah satu pasangan calon Bupati Kuningan.

“Pertemuan itu tidak menyosialisasikan salah satu calon. Tapi kami berkumpul berkaitan dengan Saya sebagai anggota DPRD Provinsi,” ungkapnya.

Kendati ada tudingan bahwa meskipun berdalih tasyakuran. Namun dikarenakan satu partai dengan salah satu calon tentunya ingatan publik atau analisis publik akan mengarah ke sana. Sebab saat ini memang situasi politik di Kabupaten Kuningan memasuki tahapan penetapan dan pengundian nomor urut calon cukup panas.

Ika berharap, sepanas-panasnya kondisi politik di Kabupaten Kuningan seharusnya tidak saling menyerang. Pilkada harus berjalan sesuai motto demokrasi kebebasan memilih dan dipilih yang dilaksanakan secara riang gembira. Tidak perlu saling menghujat satu sama lain, karena para kontestan merupakan anak terbaik masyarakat Kuningan.

“Coba tanya ke wartawan yang hadir juga, apakah saya melakukan kampanye dengan cara mengajak atau menyeru para ASN itu untuk memilih salah satu calon? Tidak! Saya ingin ada sinergi dengan mereka karena ada kaitan dengan program saya ke depan tentang UMKM. Bagaimana pun Kuningan harus mendapatkan prioritas,” papar Ika.

M. RIdho Suganda ketika dikonfirmasi mengungkapkan bahwa demokrasi biarkan tumbuh di Kuningan. Jangan dulu diartikan secara sempit. “Ya setiap pertemuan jangan selalu dikaitan dengan kampanye apalagi di depan para ASN,” ucapnya.

Sambungnya, dirinya pun mengajak kepada masyarakat juga tim pemenangan masing-masing Paslon jangan ada yang berniatan menghalang-halangi apalagi saling mengganggu masyarakat dalam menentukan sikap. Biarkan mereka bebas menentukan pilihannya. Jangan ditakut-takuti. Sebab itu kurang baik dalam demokrasi.

“Saya pikir, masyarakat jangan dihantui ketakutan karena memilih si A atau si B. jangan pula masyarakat merasa terintimidasi atas pilihannya. Kita harus menjaga dan merawat marwah demokrasi itu sendiri, sehingga biarkan Pilkada di Kuningan ini berjalan dengan riang gembira bukan dengan batin diliputi ketakutan,” tegasnya. (kh) ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *