
Oleh : Vera Verawati
Ada hal yang telah ku tinggalkan, sebuah pintu yang tidak pernah ingin ku lihat lagi. Perlahan, jendela terbuka, mengabarkan sebait puisi rindu. Walau luka tidak benar-benar pulih, setidaknya ijinkan jiwa sejenak diam beri jeda pada rasa.
Ada hal kuat ingin kuhapus, sebuah cerita terlalu dramatis. Peran itu begitu tragis dimainkan, jahitan dalam meninggalkan bekas hitam. Dan nyanyian itu hilang serupa hujan ditelan bumi.
Sudah, jangan lagi menoleh!
Obati saja perih itu oleh puisi lirih berdiksi kasih putih. Lantas, diam-diam menyusun satu nama. dan menggantungnya di langit Bulan Juli. Seperti itu pula tabir tersibak perlahan, pendarkan kabut kelabu.
Memandang kosong, pada kursi gelap di bawah lampu jalan. Jutaan kerlip bersaksi. Atas keinginan yang hingga kini tak terucapkan. Bahkan, hingga lelaki itu pulang dengan dada sesak oleh pertanyaan.
Rindu itu kembali kubawa pulang.
Meja kerja, Juli 2024