KARTINI – Stunting masih menjadi hal paling diwaspadai. Seiring makin sedikitnya lapangan pekerjaan, menuntut masyarakat untuk bijak mengelola keuangan, termasuk dalam pemenuhan gizi harian. Untuk mencegah terjadinya new stunting.
Bimtek Peningkatan Kapasitas anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Kuningan yang digelar oleh pengurus daerah Perkumpulan Anggota BPD seluruh Indonesia (PABPDSI), Selasa (2/7/2024). Bertempat di Ballroom D’Jehan Hotel, Sangkanhurip Kuningan. dibuka oleh Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat.
Selain undangan kegiatan bimtek ini dihadiri pula Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Kuningan, Camat Cigandamekar dan Japara, Sekjen PD PABPDSI Jawa Barat, Ketua PD PABPDSI, Ketua APDESI dan Ketua PPDI Kab. Kuningan dan diikuti oleh para ketua dan anggota BPD se-Kabupaten Kuningan.
Atas terselenggaranya bimtek peningkatan kapasitas untuk para anggota BPD se-Kabupaten Kuningan ini. Iip menyampaikan terima kasih kepada para pengurus daerah PABPDSI Kabupaten Kuningan. Bimtek ini diharapkan memberikan pemahaman yang benar terkait tugas pokok dan fungsi di desanya masing-masing.
“ Dengan terselenggaranya bimtek ini, saya uapkan terima kasih kepada para pengurus daerah PABPDSI Kabupaten Kuningan. Semoga kegiatan bimtek ini menjadi bagian terpenting untuk kemajuan kabupaten kita bersama. Sekaligus dapat mencerahkan bagaimana upaya peningkatan kapasitas dan kualitas peran dan kinerjanya,” tutur Iip penuh harapan.
Data terbaru di Kabupaten Kuningan ada 6.115 balita stunting, pemerintah daerah akan fokus pada pencegahan stunting baru (new stunting). Untuk pencegahan anggota BPD dihimbau untuk mengingatkan masyarakat yang baru menikah, sedang hamil dan baru melahirkan, agar melakukan pemeriksaan rutin ke puskesmas terdekat agar bisa menjaga kesehatan kehamilan dan pemberian gizi yang baik bagi bayi.
“Stunting merupakan pekerjaan rumah bersama. Masalah rakyat kuningan dan masa depan kuningan akan terganggu untuk itu harus kita awasi bersama, mencegah tentu akan lebih baik dari mengobati,” pungkas Pj Bupati Kuningan ini. (Vera)**