Kapasitas Lapas Kelas IIA Kuningan Sudah Overload

Berita Hukum & Kriminal

KARTINI – Lapas Kelas II A Kuningan saat ini overload, karena idealnya hanya dihuni 252 warga binaan, sedangkan saat ini mencapai 522 warga binaan, sangat melebihi kapasitas seharusnya. 

Demikian dikatakan Kepala Lapas Kelas II A Kuningan, Panji Kurnia Pamekas. Kendati overload, namun menurut Kalapa Panji, hubungan baik antar sesama warga Lapas terjalin karena dari hati nurani para warga binaan merasa memiliki. 

“Dengan menjaga kebersihan, ketertiban, dan keindahan, yang paling utama adalah keamanannya.  Pada akhirnya walau Lapas Kuningan over load tetap dengan kondisi yang kondusif,” terang Panji.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Panji atas motivasi yang diberikan Sekda Kuningan, DR. H. Dian Rachmat Yanuar, atas sapaan pagi bagi warga binaannya. 

“Apa yang disampaikannya semoga menjadi  pembelajaran, serta diharapkan dapat memberikan semangat bagi warga binaan Lapas Kelas II A Kuningan untuk menjadi pribadi lebih baik, ” harapnya. 

Sekda Dian saat melakukan Pembinaan Pimpinan Daerah terhadap warga binaan pemasyarakatan, pada Selasa 4 Juni 2024, menyapa Warga Binaan Lapas Kelas II A Kuningan serta memberi motivasi penuh untuk berproses lebih baik saat terjun kembali ke masyarakat.

Sekda Dian  mengingatkan bahwa kekayaan materi tidak akan berarti tanpa kesehatan yang baik serta pentingnya menjaga kesehatan dan bersyukur atas nikmat yang sering kali dilupakan.

“Di sini  setiap hari bisa menikmati sinar matahari yang menyehatkan, bersosialisasi dengan teman-teman, dan menikmati suasana yang sejuk. Oleh karena itu kita harus selalu bersyukur,” ungkapnya.

Menurut Sekda, setiap orang mengalami sulit, masa suka dan duka, kadang di atas, kadang di bawah. Hal ini tergantung pada bagaimana  menyikapinya. Kehidupan penuh dengan gelombang cobaan dan ujian yang harus dihadapi dengan sikap positif dan penuh kesabaran.

“Tidak ada manusia yang sempurna dan pernah melakukan kesalahan. Itu sebabnya penting untuk berdamai dengan diri sendiri dan tidak menyalahkan orang lain atas kesulitan yang dihadapi. Kita harus mengakui kelemahan, tetapi juga menyadari bahwa kita memiliki kelebihan yang mungkin belum kita maksimalkan,” tutur Dian.

Banyak orang sukses yang berasal dari latar belakang yang tidak mudah dan mereka berhasil,  dengan mengenali dan mau belajar mengembangkan potensi yang ada dengan bekerja keras.

“Cerita tentang orang-orang sukses yang berasal dari ketidakmampuan atau keadaan tersulit. Pada akhirnya berhasil setelah mampu berdamai dengan diri sendiri dan memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan mau bekerja keras selama pekerjaan itu sifatnya halal,” imbuhnya.

Dalam ajakannya Sekda Dian mengatakan agar warga binaan ikhlas dan sabar dalam menjalani setiap proses pembinaan. “Walau berat proses ini, namun keikhlasan  dan kesabaran adalah kunci dari kesadaran. Semoga selepas dari Lapas dapat kembali menjadi sosok baik dan diterima oleh lingkungan untuk senantiasa berbuat yang bermanfaat,” harapnya. (Vera) **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *